Monday, December 19, 2016

setelah insiden Al Maidah ini dia hasil sigi pilkada DKI

Dua LSI beda hasil sigi Pilkada DKI setelah insiden Al Maidah


Pengguna jalan melintasi baliho bergambar tiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Minggu (20/11/2016).
Pengguna jalan melintasi baliho bergambar tiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Minggu (20/11/2016).
© Akbar Nugroho Gumay /Antara Foto
Nama singkatannya sama: LSI. Satu Lingkaran Survei Indonesia dan satunya lagi Lembaga Survei Indonesia. Kedua lembaga ini merilis hasil sigi mengenai pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dalam waktu yang berdekatan dan hasilnya berbeda.
Kedua LSI merilis hasil surveinya setelah insiden Al Maidah 51 yang menjadikan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka sejak 16 November lalu. Ahok telah menjalani sidang perdana pada Selasa (13/12/2016) dan berlanjut pada Selasa (20/12/2016) nanti.
Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny Januar Ali yang biasa dikenal dengan LSI Denny JA merilis hasil penelitiannya pada Rabu (14/12/2016). Dalam surveinya, LSI Denny JA menggunakan 440 responden yang diwawancara secara tatap muka pada tanggal 1-6 Desember 2016 di Jakarta.
Hasil survei LSI Denny JA memperlihatkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh dukungan tertinggi, yakni 33,6 persen. Kandidat petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat berada di urutan kedua dengan 27,1 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 23,6 persen. Ada sekitar 15,7 persen responden yang menyatakan belum memutuskan.
Dalam survei itu, ketiga pasangan calon mengalami kenaikan elektabilitas dari November ke Desember 2016. Tingkat keterpilihan Agus-Sylvi pada November lalu sekitar 20,9 persen, Ahok-Djarot 24,6 persen dan Anies-Sandi 20 persen.
Dilansir Antaranews, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, kenaikan elektabilitas Basuki-Djarot antara lain, karena Ahok bersikap low profile, dengan menghindari bicara kontroversi dan kasar, serta permintaan maaf Ahok mulai diterima publik.
Seusai LSI versi Denny JA merilis hasil survei, giliran Lembaga Survei Indonesia meluncurkan hasil surveinya pada Kamis (15/12/2016). Lembaga Survei Indonesia melakukan survei terhadap 800 orang warga Jakarta selama 3-11 Desember 2016.
Hasilnya, tingkat keterpilihan Ahok-Djarot cenderung meningkat dibandingkan saingannya Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Berdasarkan hasil survei, Ahok-Djarot meraih 31,8 persen. Sedangkan Agus-Sylvi 26,5 persen, Anies-Sandi 23,9 persen serta responden yang menyatakan tidak tahun 17,8 persen.
Dukungan terhadap Ahok-Djarot meningkat sekitar 5,6 persen dibandingkan dengan hasil survei November. Sementara lawannya, Anies-Sandi relatif stabil, sedangkan Agus-Sylvi tampak sedikit mengalami penurunan. "Kita harus melihat bahwa ketiga pasangan calon masih punya potensi saling mengungguli, tidak ada yang dominan," ujar Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi melalui Kompas.com.
Menurut LSI, secara umum, "sudah ada bukti nyata hasil kerjanya" merupakan alasan memilih yang paling menonjol. Ahok didukung terutama karena dinilai sudah ada bukti nyata hasil kerjanya. Agus karena dinilai tegas dan berwibawa, sementara Anies didukung karena dinilai pintar atau berpendidikan.
Hasil survei LSI memperlihatkan semua calon gubernur sudah sangat populer, sebagian besar (di atas 90 persen) responden sudah mengenal ketika pasangan calon. Kuantitas popularitas ketiga calon sudah maksimal, sehingga kualitas kedikenalan menjadi menentukan.
Secara kualitas, tingkat disukai Ahok relatif lebih rendah (54 persen) dibanding Agus dan Anies masing-masing disukai 66 persen. Namun, tingkat kedisukaan terhadap Ahok mengalami sedikit kenaikan dibanding pada bulan lalu. Sementara kedisukaan pada Agus dan Anies relatif tak berubah.
Ramah/santun merupakan citra Ahok yang paling rendah di antara kualitas personal lainnya, juga di antara calon lain. Namun demikian citra ramah atau santun Ahok tampak mengalami perubahan positif dibanding bulan lalu. Sementara citra Agus tampak ada sedikit penurunan, terutama citra mampu memimpin DKI Jakarta. Sedangkan citra Anies tampak bervariasi perkembangannya dalam sebulan terakhir.
Survei dua LSI dengan beda hasil ini kian menyemarakkan hitung-hitungan menuju kursi DKI-1. Sebelum dua LSI ini, sejumlah lembaga survei telah merilis hasil siginya dengan beragam hasil. Beritagar pernah menurunkan tulisan Tetap waras dari gempuran hasil survei.
Pilkada DKI Jakarta bakal digelar pada 15 Februari 2016 yang diikuti tiga pasangan calon. Pasangan calon nomor urut satu Agus-Sylvi diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Pasangan nomor urut dua Ahok-Djarot didukung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Hanura. Terakhir, nomor urut tiga Anies-Sandi dijagokan oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

No comments:

Post a Comment