Jangan Takut Menikah, Inilah 10 Janji Allah SWT Untuk Kamu yang Berani Menikah
Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan
timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau,
bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping,
dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan
keraguan.
Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan
kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga
mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat
saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah
semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…
Pertama:
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula)“. (An Nuur : 26)
Bila ingin
mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai
ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah
wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat
kita. Amin.
Kedua:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian
diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas
(Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui“. (An Nuur: 32)
Sebagian
para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah.
Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya
ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan
bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang
mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup
untuk berkeluarga dengan gaji sekian?“.
Ayat tersebut merupakan
jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan
karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam
masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja
mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang
sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang
menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah –
dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya – maka Allah
akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di
masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika
menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan
kebutuhannya?
Ketiga:
“Ada tiga golongan manusia yang berhak
Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba
yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena
ingin memelihara kehormatannya“. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi,
Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Bagi siapa saja
yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak
mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah
itu
pasti datang.
Keempat:
“Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir“. (Ar Ruum : 21)
Kelima:
“Dan Tuhanmu
berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina` “. (Al Mu`min : 60)
Ini
juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya
akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon
diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.
Dalam
berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah
ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat,
mengangkat kedua tangan, dll.
Perhatikan juga waktu-waktu yang
mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga
malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia,
pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.
Perhatikan
juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum
dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram,
melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.
Manfaat lain dari
berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu
tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah
Maha Mendengar, dst.
Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung
datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar.
Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti
ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang
merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
``Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia
menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat
puluh malam“. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).
Telah
bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu
mendatangi dukun-dukun itu.“ (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).
Telah
bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi
(mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya)
syirik.`` (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no.
3530), Ahmad dan Hakim).
Keenam:
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat“. (Al Baqarah : 153)
Mintalah
tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang
pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya
dan terbebas dari bid`ah-bid`ah.
Ketujuh:
“Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan“. (Alam Nasyrah : 5 – 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin
terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya
terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan
yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang
menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.
Kedelapan:
“Hai
orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu``. (Muhammad : 7)
Agar
Allah Tabaraka wa Ta`ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah.
Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam
dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan
pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.
Kesembilan:
“Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa“. (Al Hajj : 40)
Kesepuluh:
“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat``. (Al Baqarah : 214)
Itulah
janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah
tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang
Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada
Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.
Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?
Sumber: hijabers.abatasa.co.id